Profil
Ibu
Kota
: Sukadana
Nama
Bupati
: Hi. Erwin
Arifin, SH., MH
Letak
wilayah
: 105015' BT-106020'BT dan 4037'LS -5037' LS
Luas
wilayah
: 5,300 km2
Jumlah
penduduk : 951,639 jiwa
Batas Wilayah
:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rumbia, Seputih Surabaya, dan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah, serta Kecamatan Menggala ,Kabupaten Tulang Bawang
- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa (wilayah laut) Provinsi Banten dan Dki Jakarta
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang, Ketibung, Palas, dan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bantul dan Metro Raya Kota Metro, serta Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.
Sejarah
Lampung Timur
zaman
pemerintahan belanda
Wilayah Kabupaten
Lampung Timur yang sekarang ini, pada zaman Pemerintahan Belanda merupakan Onder
Afdeling Sukadana yang di kepalai oleh seorang Controleur berkebangsaan Belanda
dan dalam pelaksanaannya di Bantu oleh seorang Demang bangsa Pribumi /
Indonesia. Onder Afdeling Sukadana terbagi atas 3 distrik, Yaitu :
- Onder Distrik Sukadana.
- Onder Distrik Labuan Maringgai.
- Onder Distrik Gunung Sugih.1
Masing-masing
Onder Distrik dikepalai oleh asisten Demang yang berkedudukan sebagai pembantu
Demang untuk mengkoordinir pesirah. Masing-masing onder Distrik terdiri dari
marga-marga, yaitu :
Onder
Distrik Sukadana terdiri
dari :
- Marga Sukadana
- Marga Tiga
- Marga Nuban
- Marga Unyai Way Seputih
Onder
Distrik Labuhan Maringgai terdiri dari :
- Marga Melinting
- Marga Sekampung Ilir
- Marga Sekampung Udik
- Marga Subing Labuhan
Onder
Distrik Gunung Sugih1 terdiri dari :
- Marga Unyi
- Marga Subing
- Marga Anak Tuha
- Marga Pubian
1Onder Distrik Gunung Sugih adalah
wilayah Lampung Tengah sekarang.
Zaman
Pemerintahan Jepang (1942-1945)
Wilayah
Kabupaten Lampung Tengah pada Pemerintahan Jepang merupakan wilayah Bun Shu
Metro, yang terbagi dalam beberapa Bun Shu, Marga-marga dan kampung-kampung.
Bun Shu dikepalai oleh seorang, Bun Shu Cho dan Bun Shu Cho. Marga di kepalai
oleh marga Cho, dan kampung dikepalai oleh seorang kepala kampung.
Zaman
Kemerdekaan
Setelah
Indonesia merdeka, dan dengan berlakunya peraturan peralihan pasal 2 UUD 1945,
maka Bun Shu Metro berubah menjadi Kabupaten Lampung Tengah yang dikepalai oleh
seorang Bupati. Bupati pertama Kabupaten Lampung Tengah adalah Burhanuddin
dengan masa jabatan tahun 1945 hingga 1948. Itulah sebapnya ditinjau dari
perkembangan organisasi Pemerintahan maka pembagian Wilayah Lampung atas
Kabupaten-Kabupaten dianggap terjadi pada zaman Pemerintahan Jepang.
Kejadian-Kejadian
yang perlu di catat pada tahun 1946 s/d 1947 jumlah Marga bertambah 2 Marga
yaitu :
- Marga Terusan Unyai
- Marga Selagai Lingga
Tambahan
Marga ini terjadi karna adanaya perubahan batas wilayah ataupun karena
terjadinya perpindahan dan perkembangan penduduk.
Masa
Pemerintahan Negeri (1953 S/d 1975)
Dengan di
bubarkannya Pemerintah Marga sebagai gantinya di bentuk pemerintahan Negeri
yang terdiri dari seorang kepala Negeri dan Dewan Negeri, Kepala Negeri di
pilih oleh Dewan Negeri dan para Kepala kampong, pada masa ini Kabupaten
Lampung Tengah terdapat 9 (sembilan) Negeri, yang 5 di antaranya berada di
wilayah Kabupaten Lampung Timur sekarang yaitu :
- Negeri Pekalongan dengan pusat pemerintahan di Pekalongan.
- Negeri Sribawono dengan pusat Pemerintahan Di Banar Joyo.
- Negeri Sekampung dengan pusat Pemerintahan di Sumbergede.
- Negeri Sukadana dengan pusat Pemerintahan di Sukadana.
- Negeri Labuhan Maringgai dengan pusat Pemerintahan di Labuhan Maringgai.
Dalam
Praktek Sistem Pemerintahan Negeri tersebut di rasakan adanya kurang keserasian
dengan Pemerintah Kecamatan dan keadanya ini menyulitkan Tugas Pemerintah. Oleh
sebab itu Gubernur Kepala Daerah Tinggat I Lampung mulai tahun 1972 mengambil
kebijaksanaan secara bertahap untuk menghapus Pemerintahan Negeri dengan jalan
tidak lagi mengangkat Kepala Negeri yang telah habis masa jabatannya dan dengan
demikian secara bertahap Pemerintahan negeri di Lampung Tengah hapus, sedangkan
hak dan kewajiban Pemerintah Negeri beralih kepada Pemerintahan Kecamatan
setempat.
Dalam rangka
membantu tugas-tugas penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan
pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah di
bagian timur maka di bentuk wilayah kerja pembantu Bupati Lampung Tengah
Wilayah Timur di Sukadana yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan yaitu :
- Metro Kibang
- Batanghari
- Sekampung
- Jabung
- Labuhan maringgai
- Way Jepara
- Sukadana
- Pekalongan
- Raman Utara
- Purbolinggo.
Untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintah, pembangunan
dan pelayanan masyarakat, serta untuk lebih meningkatkan peran aktif masyarakat,
maka dipandang perlu Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah ditata
menjadi 3 (Tiga) Daerah Tingkat II.
Pada tahun
1999 dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999,Wilayah Pembantu Bupati Kabupaten
Lampung Tengah Wilayah Sukadana dibentuk menjadi Kabupaten Lampung Timur
yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan Definitif dan 13 (tiga belas) Kecamatan
Pembantu.
Administrasi
Pemerintahan
Pemerintah
Daerah Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12
Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan pusat Pemerintahan di
Kecamatan Sukadana. Pemda Kabupaten Lampung Timur meliputi 10 Kecamatan
definitif, 13 Kecamatan Pembantu dan 232 Desa, selanjutnya dengan di
tetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1999, 2 (dua) kecamatan
pembantu yaitu Kecamatan Margatiga dan Sekampung Udik setatusnya di tingkatkan
menjadi Kecamatan Definitif, dengan demikian Wilayah Kabupaten Lampung Timur
bertambah 2 (dua) kecamatan menjadi 12 kecamatan definitif dan 11 kecamatan pembantu
dan 232 desa.
Dengan di
tetapkannya Peraturan Daerah No.01 Tahun 2001 dan Keputusan Bupati Lampung
Timur Nomor 13 Tahun 2001 tentang pembentukan 11(sebelas) kecamatan di Wilayah
Kabupaten Lampung Timur sehingga di kecamatan Kabupaten Lampung Timur sekarang
berjumlah 24 kecamatan definitif dan 232 desa.Dengan Keputusan Bupati 232
defininitif can desa persiapan.
Dengan
Keputusan Bupati Lampung Timur No 19 Tahun 2001 dan No 06 Tahun 2002 maka
jumlah desa di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 232 desa definitif dan desa
persiapan.Dengan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2003 Tanggal 10
desember 2003 tentang perubahan status dan desa menjadi Kelurahan, maka 5 desa
dalam Kecamatan Sukadana berubah menjadi kelurahan yaitu Pasar Sukadana,
Sukadana Ilir, Negara Nabung, Sukadana dan Mataram Marga.
Sedangkan
sekarang jumlah desa / kelurahan yang ada di Kabupaten Lampung Timur sebanyak
241,yang terdiri dari 227 desa definitif, 5 Kelurahan, 9 desa persiapan.adapun
kecamatan-kecamatan di Kabupaten Lampung Timur yaitu:
- Sukadana
- Labuhan Maringgai
- Jabungg
- Batang Hari
- Sekampung
- Pekalongan
- Way Jepara
- Purbolinggo
- Raman Utara
- Metro Kibang
- Marga Tiga
- Sekampung Udik
- Batang Hari Nuban
- Bumi Agung
- Bandar Sribawono
- Mataram Baru
- Melinting
- Gunung Pelindung
- Pasir Sakti
- Waway Karya
- Labuhan Ratu
- Braja Slebah
- Way Bungur
- Marga Sekampung
Iklim
Iklim
Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Smith dan Ferguson termasuk dalam kategori
iklim B, yang dicirikan oleh bulan basah selama 6 bulan yaitu Desember-Juni
dengan temperatur rata-rata 24-340C. Curah hujan merata tahunan sebesar
2000-2500 mm. Sedangkan menurut Oldeman (1979), iklim Kabupaten Lampung Timur
temasuk tipe C2 dengan jumlah bulan basah 5-6 bulan dan bulan kering 2-3 bulan.
Geologi
Wilayah
kabupaten Lampung Timur dapat digolongkan kedalam empat jenis struktur geologi,
yaitu :
- Endapan permukaan yang sebagian besar terdapat di sepanjang timur. Wilayah ini terdiri dari dataran rawa dan pasang surut yang terbentuk dari sediment holosen yang mengandung liat marine, endapan sungai dan rawa, serta endapan pasir pantai.
- Batuan gunung api yang meliputi hampir seluruh wilayah Kabupaten Lampung Timur, terdiri dari endapan gunung api (Qhw), tufa Lampung (Qlv), dan andesit tua (Tov). Batuan-batuan ini membentuk tanah latasol dan padsolik yang memiliki tingkat kesuburan tanah rendah.
- Batuan sedimen, sebagian besar terdapat di bagian utara dan selatan wilayah Kabupaten Lampung Timur.
- Batuan Beku, banyak terdapat di bagian selatan Kabupaten Lampung Timur
Lambang
Daerah
Perisai
Bersegi Lima:
Keberanian dan ketangguhan / kokoh
mempertahankan nilai prinsip / filosofi, citra, identitas, dan kehormatan;
Warna Putih:
Warna putih
diantara garis hitam membentuk batas pinggir perisai mempunyai makna dua sisi
kehidupan, dunia dan akhirat yang sejajar;
Tulisan
Lampung Timur:
Warna putih
dengan warna dasar merah, bermakna bahwa masyarakat Lampung Timur selalu berani
membela kebenaran guna tercapainya kehidupan yang suci; Warna hijau terang
bermakna kemakmuran; Warna kuning, bermakna keagungan;Warna hitam, bermakna
tanah yang subur dan kokoh. Apabila warna-warna itu disatukan akan
menggambarkan bahwa daerah Lampung Timur memiliki tanah yang subur untuk
ditanami berbagai tanaman yang dapat menciptakan kemakmuran demi tercapainya
perekonomian yang agung;
Payung
Agung:
Payung agung
warna putih menancap hingga ke atas permukaan laut bermakna bahwa seluruh
kehidupan selalu dipayungi, diayomi dan dilindungi dari segala macam bentuk kezaliman
dan kebatilan;
Berisi 5
(lima), sila dari Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia dan lima
nilai /filosofi adat masyarakat Lampung Timur yakni Piil Pasenggiri, Bejuluk
beadek, Nemui Nyimah, Nengah nyapur, dan Sakai Sambayan. 17 (Tujuh belas)
merupakan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;
Kopiah Emas:
Merupakan
pakaian kebesaran anak-anak raja di Lampung Timur;
2 (Dua)
Senjata Punduk:
2(dua)
senjata Punduk bersarung warna coklat yang berada di belakang kopiah emas
dengan posisi bersilang dan gagang punduk berada di atas merupakan senjata
pusaka masyarakat Lampung Timur yang cinta perdamaian;
Pepadum 2
(dua) Tatah:
Pepadum
warna coklat 2 (dua) tatah dengan kaki berbentuk seni kaki harimau merupakan
tempat duduk Raja untuk musyawarah;
Air Berwarna
Biru Laut:
Air biru
laut dengan 5 gelombang ; air biru laut melambangkan wilayah laut yang
luas dan kaya sebagai sumber kesejahteraan bersama. 5 (lima) gelombang
melambangkan lima aliaran sungai besar yang mengaliri Wilayah Lampung Timur
yakni Way Sekampung, Way Batang Hari, Way Pegaduangan, Way curup, dan Way
Jepara;
Roda Besi 5
(lima) Gerigi:
Bermakna
bahwa masyarakat Lampung Timur selalu siap membangun daerah dengan ilmu,
Teknologi dan Industri yang tetap dalam koridor - koridor Pancasila;
Aksara
Lampung Timur:
Berbunyi
BUMEI TUAH BEPADAN ditonjolkan sebagai pelambang kekayaan budaya Lampung
sekaligus tekad terus dilestarikan dan dikembangkan;
Setangkai
Padi:
Setangkai
padi kuning emas, berjumlah 45 butir, lambang tahun Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia;
Setangkai
Lada:
Setangkai
Lada dengan 9 Tangkai lada merah matang, masing-masing tangkai dengan 9 butir
lada, serta 27 daun yang terbagi dalam 4 kelompok daun, melambangkan kelahiran
Kabupaten Lampung Timur Tanggal 27 April 1999;
Tali Delapan
Ikat:
Jumlah 8
merupakan lambang bukan Agustus sebagai bulan Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia;
Pita Putih
Teks Huruf Latin:
Slogan BUMEI
TUAH BEPADAN berarti :
Daerah
Lampung Timur merupakan daerah yang selalu memberikan kemakmuran bagi
masyarakat apabila segala keputusan diambil melalui cara musyawarah untuk
mufakat.
Sumber : http://www.lampungtimurkab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar