Kota Metro



Profil
Nama Resmi
:
Kota Metro
Ibukota
:
Metro
Provinsi 
:
Lampung
Batas Wilayah
:
  • Sebelah Utara dengan Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
  •  Sebelah Timur dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.
  •  Sebelah Selatan dengan Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur/Way Sekampung.
  • Sebelah Barat dengan Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.
Luas Wilayah
:
61,79 km2
Jumlah Penduduk
:
150.772 Jiwa 
Wilayah Administrasi
:
Kecamatan : 5, Kelurahan : 22, Desa : -
Website
:

(Permendagri No.66 Tahun 2011)


Sejarah
Sejarah kelahiran Kota Metro bermula dengan dibangunnya sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo, yang diperuntukkan untuk menampung para kolonis.
Kedatangan kolonis pertama pada hari Sabtu 4 April 1936 dan ditempatkan/ditampung pada bedeng-bedeng yang sudah disiapkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Letak bedeng-bedeng tersebut kalau sekarang ini adalah disamping kantor PLN atau belakang Masjid Taqwa Metro.
 Tiga hari setelah kedatangan kolonis, tepatnya hari Selasa 7 April 1936, para kolonis memperoleh bagian tanah pekarangan. Setelah itu mulailah para kolonis menebang pohon-pohon besar untuk dibangun sebagai tempat tinggal, dan lahan pertanian.
Desa Trimurjo ini berkembang dengan pesat, penduduk kolonis pun semakin bertambah, hubungan/trnsportasi secara berangsur mulai terbuka, kegiatan perekonomian mulai tumbuh dan berkembang.
Pemerintah Hindia Belanda menyiapkan daerah baru ini secara terencana, peruntukan perumahan, perkantoran, lapangan, pasar, lahan pertania, dan penggunaan lahan untuk keperluan lainnya telah tertata dengan baik. Sehingga pada perkembangannya sangat mempengaruhi keserasian dan keindahan Kota Metro hingga saat ini.
Untuk mengenang sejarah Kota Metro, berikut ini kami tampilkan photo-photo kedatangan dan aktivitas yang dilakukan oleh kolonis saat membuka hutan belantara, kegiatan pemerintahan dan pembangunan pada tahun 1936 hingga 1940.

Arti Logo



Lambang Daerah Kota Metro Bumi Sai Wawai” disahkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 1 Tahun 1999 tanggal 8 November 1999 tentang Lambang Daerah.
Lambang Daerah berbentuk Perisai dengan warna dasar biru menggambarkan tekad dan kesanggupan masyarakat yang majemuk yang mempertahankan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Tanggal 17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila dalam melaksanakan pembangunan daerah dalam upaya untuk mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang dasar 1945
 Makna lambang :
  • Pada Lambang Daerah, bagian bertuliskan ”METRO” berwarna merah diatas dasar berwarna putih,   menggambarkan Kota Metro bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
  •  Garis Tepi yang yang melingkari Lambang Daerah bewarna kuning, menggambarkan tekad tulus untuk menegakkan serta membina persatuan dan kesatuan bangsa. 
  • Dalam Lambang Daerah bagian atas terdapat Siger, mencirikan bahwa masyarakat menjunjung tinggi kebudayaan daerah sebagai bagian dari kebudayaan bangsa. 
  • Siger bewarna kuning keemasan dengan 9(sembilan) buah mahkota, mencirikan bahwa Kota Metro terletak di Lampung. 
  • Diatas siger terdapat Payung Agungmelambangkan pengayoman bagi warga daerah. 
  •  Payung Agung terbagi dalam 4 (empat) bidang besar, 27 (dua puluh tujuh) bidang kecil dan berumbai dibagian bawah kiri dan kanan masing-masing 9 (sembilan) untai sebagai tanggal terbentuknya Kota Metro ( 27 – 9 – 1999). 
  • Setangkai padi dan setangkai kapas, melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. 
  •   9 (sembilan) buah biji kapas, dan 6 (enam) buah cincin pengikat serta 37 (tiga puluh tujuh) butir padi merupakan Hari Jadi Kota Metro ( 9 – 6 – 1937). 
  • Nyala api, pena, dan buku di tengah-tengah antara padi dan kapas menggambarkan semangat warga daerah untuk mengarahkan Metro menjadi Kota Pendidikan.
  •   Sehelai pita berwarna putih bertuliskan ”Bumi Sai Wawai” dalam aksara Lampung mengandung makna upaya yang terus menrus untuk menjadikan daerah sebagai bumi yang bagus atau indah dan asri.

Nilai Budaya
Latar belakang suku penduduk di Kota Metro beraneka ragam, yang sebagian berasal dari Jawa, Sumatera Barat, Lampung, dan Tionghoa. Seni budaya juga berkembang sesuai daerah asalnya. Keanekaragaman budaya ini menjadikan keunggulan tersendiri bagi Kota Metro untuk menarik wisatawan.
  • Walikota Kota Metro :
    Hi Lukman Hakim, SH, MM Wakilnya Drs. Saleh Chandra

0 komentar:

Posting Komentar